Links
Google
 

Tuesday, April 3, 2007

Keajaiban Pesona Samosir

Inilah Keajaiban Pesona Samosir Datanglah !

Sinar Indonesia Baru

Written by Redaksi
Mar 31, 2007 at 10:27 PM


Kabupaten Samosir terdiri dari danau, lembah dan bukit, memiliki obyek dan daya tarik wisata yang beraneka ragam, baik budaya maupun alam yang masih asli dan alamiah. Inilah ciri khas dan pesona tersendiri untuk dikunjungi. Kepada 350 orang peserta jubileum 50 tahun CCA dari Asia, pesona keindahan Samosir dengan Danau Toba inipun diperkenalkan secara langsung oleh bupati maupun melalui buklet yang dipajang di Stand di arena Conference di Danau Toba Cottage Parapat, 3-6 Maret lalu.

Para pimpinan dan utusan gereja-gereja di Asia itupun terkagum-kagum melihat keindahan alam dan budaya yang asli itu, maupun peninggalan sejarah yang khas, langka yang belum tentu ada di daerah lain. Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon pun menetapkan Visi Kabupaten Samosir. “Menjadi Kabupaten Pariwisata tahun 2010 yang didukung oleh agribisnis yang ramah lingkungan”.

Inilah Samosir, sebuah Pulau Vulkanik di tengah-tengah Danau Toba Propinsi Sumut. Sebuah pulau dalam pulau dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Kabupaten ini baru dimekarkan tahun 2003 lalu dari Kabupaten Toba Samosir, memiliki 9 kecamatan, yakni Pangururan, Simanindo, Sianjur Mulamula, Ronggur Nihuta, Harian, Palipi, Nainggolan, Onan Runggu dan Sitio-tio.

Meski pulau di dalam pulau, tapi Pulau Samsoir ini terlihat berdiri tegar, kokoh dipandang dari Parapat, sehingga membuat wisatawan kepingin cepat-cepat menginjakkan kakinya ke pulau ini. Pengunjung setiap saat bisa menyeberangi Danau Toba dengan Perahu bermesin dari dermaga Parapat. Samosir yang terletak di tengah-tengah danau hanya satu-satunya di dunia ini mempunyai luas 627 Km2 dengan perjalanan kurang lebih 45 menit dari Parapt. Samosir dapat juga disebut sebagai pusat dari kebudayaan Batak.

Menurut sejarah, si Raja Batak berasal dari Sianjur mula-mula yang dipercayai sebagai asal mulanya nenek moyang orang Batak. Nenek moyang orang Batak disebut datang dari Thailand, menuju Sumatera melalui semenanjung Malaysia dan akhirnya menghuni Sianjur mula-mula. Raja Batak diperkirakan hidup sekitar awal abad ke 13. Versi lain mengatakan dari India melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba sekitar tahun 1200, awal abad 13. Sebutan Raja Batak diberikan oleh keturunannya sebagai penghormatan, bukan karena dia seorang raja.

Begitu kita sampai di Pulau Samosir ini, maka kita akan disambut dengan ucapan HORAS. Ucapan ini salam khas orang Batak yang berarti “Selamat”, salam sejahtera. Kata Horas bisa juga berarti selamat jalan atau selamat datang sehingga karena populernya ucapan ini sehingga orang yang bukan Batak pun jika bertemu dengan orang Batak selalu mengucapkan kata Horas ini. Itu pertanda keakraban.

Raja Sisingamangaraja XII salah satu keturunan si Raja Batak yang merupakan generasi ke 19 (Wafat tahun 1907), maka anaknya bernama si Raja Buntal adalah generasi ke 20. Sebutan raja sebagai penghormatan meskipun tidak memiliki wilayah kerajaan dan rakyat yang diperintah. Anak si Raja Batak ada 3 orang, yaitu Guru Tateabulan, Raja Isumbaon dan Toga Laut. Dari ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya marga-marga Batak.


RUMAH BATAK DAN ULOS

Rumah Batak dengan jenis rumah panggung, atap terbuat dari ijuk, pintu masuk dari bawah. Rumah Batak ini dipenuhi ukir-ukiran dihiasai patung. Walau tak menggunakan paku, rumah Batak ini berdiri kokoh dan tahan terhadap gempa. Rumah adat Batak berbentuk empat persegi panjang. Untuk memasuki rumah harus menaiki tangga yang yang terletak di tengah rumah dengan jumlah anak tangga yang ganjil, sehingga jika mau masuk ke rumah harus menundukkan kepala agar tidak terbentur pada balok yang melintang. Hal ini diartikan, tamu harus menghormati si pemilik rumah. Lantai rumah sampai 1,75 meter di atas tanah dan bagian bawah tempat kandang peliharaan.

Ulos adalah kain khas suku Batak. Secara harafiah, ulos berarti selimut, pemberi kehangatan badan dari terpaan udara dingin. Menurut pemikiran leluhur orang Batak ada 3 sumber kehangatan, pertama matahari, kedua api dan ketiga ulos. Dari ketiga itu, Ulos dianggap paling nyaman dan akrab dengan kehidupan sehari-hari. Matahari sebagai sumber utama kehangatan tidak kita peroleh pada malam hari dan api dapat menjadi bencana jika lalai menggunakannya.

Dalam pengertian adat Batak “mangulosi” (memberikan ulos) melambangkan pemberian kehangatan dan kasih sayang kepada penerima Ulos. Biasanya pemberi ulos adalah orangtua kepada anak-anaknya, hula-hula kepada boru. Ulos terdiri dari berbagai jenis dan motif yang masing-masing memiliki makna tersendiri, kapan digunakan dan kepada siapa disampaikan. Ulos juga diberikan kepada yang bukan orang Batak yang diartikan sebagai penghormatan dan kasih sayang.

GONDANG, TARIAN DAN KERAJINAN TANGAN
Obyek wisata budaya di Samosir juga bisa kita lihat disetiap pesta adat bagi orangtua yang meninggal dan menggali tulang belulang selalu digunakan “Gondang” sebagai alat musik khas Batak. Gondang itu terdiri dari Sarune bolon, garattung, hasapi, seruling, ogung dan hesek. Jika sudah dibunyikan Gondang, tentulah ada yang manortor (menari), seperti Tortor mangalahat Horbo (mengikat kerbau di halaman rumah tempat penyelenggaraan acara), Tortor ini diartikan sebagai mengawali acara. Kerajinan tangan berupa ukiran patung dan miniatur rumah batak serta gondang bisa kita bawa pulang
sebagai souvenir.

Potensi wisata alam dan budaya yang bertebar di 9 kecamatan ini sangat indah dan asik untuk dikunjungi. Jika kita ke Kecamatan Pangururan sebagai ibukota kabupaten, maka kita akan bisa melihat “terusan tano ponggol” yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera yang digali pada masa penjajahan Belanda, terus kita ke pegunungan “pusuk buhit” dengan pemandian air panas mengandung belerang yang konon bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit.

Kecamatan Simanindo yang berpenduduk lebih kurang 20.264 jiwa, inilah salah satu pintu masuk Pulau Samosir, persisnya di Tomok, sekitar 9 Km dari Parapat. Ada makam Raja Sidabutar yang terbuat dari batu alam utuh tanpa sambungan, ada lagi museum Hutabolon tempat menyimpan benda-benda kuno yang sudah berusia ratusan tahun. Ada batu kursi persidangan Siallagan di desa Siallagan yang dikelilingi batu-batu alam yang disusun setinggi 1,5 meter dan paling tersohor pertunjukan si gale-gale. Alam Pulau Tao indah di tengah Danau Toba sekitar 30 Km dari Parapat di pantai Simanindo, juga air terjun Simangande sepanjang 500 meter berasal dari mata air barisan bukit Dolok Simangande Garoga.

Kecamatan Sianjur Mula mula persis di bawah kaki bukit pusuk buhit yang merupakan perkampungan pertama masyarakat Batak, disana ada aek Bintatar yang menurut cerita masyarakat setempat masih berkaitan dengan keberadaan Raja Batak. Pebukitan 1800 meter di atas permukaan Danau Toba, konon disitulah pertama kalinya alam semesta atau “Mulajadi nabolon” menampakkan diri hingga kini masih dianggap keramat. Ada lagi batu Hobon, sebuah peti batu alami besar berbentuk kuburan yang dibuat ratusan tahun lalu oleh pandai besi, Saribu Raja, serta bisa dijumpai patung Guru Tatea Bulan, Raja Isombaon dan Toga Laut.

Kecamatan Ronggur Nihuta dengan penduduk 9.043 jiwa berlokasi di dataran tinggi beriklim dingin dengan hembusan angin yang kuat memiliki keajaiban tersendiri yakni “Danau di atas Danau” yang dinamai Danau Sidihoni, dikelilingi bukit landai berwarnai hijau muda. Kecamatan Harian, yang berada di pinggir Danau Toba dengan curah hujan yang cukup tinggi dengan penduduk 8032 jiwa, pencaharian warga dari budi daya ikan tawar, tapi disana juga ada menara pandang Tele setinggi 12 meter, juga air terjun Sampuran Efrata di Sosor Dolok.

Kecamatan Palipi juga berada di tepi Danau Toba berpenduduk 17.500 jiwa juga merupakan obyek wisata rohani umat Katolik, disana ada Gua Bunda Maria, pemandian air panas Simbolon dan Piso Somalim. Kecamatan Nainggolan dengan penduduk 14.908 memiliki pantai Maria Raja yang cukup indah bebas panorama alamnya dengan pasir putih. Kecamatan Onan Runggu dengan penduduk 11.919 jiwa memiliki pantai Sukean cocok untuk mandi dan berjemur di atas pasir putih, juga ada pohon paling besar disebut Pohon Sukkean, tarus lagundi Sitamiang lokasi perkemahan bagi remaja pramuka dan pemandian Tambun Surlau.

Kecamatan Sitio-Tio berpenduduk 8295 jiwa memiliki “Mual datu parngongo” merupakan mata air bertuah berjarak 4 km dari dermaga Tamba, ada pula “Goa datu parngongo” sebagai tempat bersemedi yang terdapat di lereng bukit yang sangat curam, serta Mual boru Sarunding, tempat pemandian bertuah di Ransangbosi sekitar 35 km dari Pangururan. Pulau Samosir memang sebuah Pulau penuh keajaiban dan berkat bagi masyarakat Batak sebagai obyek wisata yang indah dan nyaman,—datanglah. (l)

3 comments:

Anonymous said...

Maaf saya kurang faham..

kalau raja batak bermula pada abad 12 aatu 13..bagaimana dengan claim bahawa islam sampai ke Barus pada 627AD kepada org batak.

Maksud saya, jika islam sampai ke barus 627AD, batak telah ada lebih lama dari itu.

Lefidus Malau said...

Rita... ada beberapa soal yang muncul ketika berbicara tentang sejarah batak. Pertama, kita harus mebedakan antara wilayah yang disebut (sekarang) sebagai tanah batak dan batak sebagai suatu kesatuan kultural atau politik.

Sumber tertulis sangat sedikit yang tersedia untuk menjelaskan sejarah batak. Istilah Batak muncul dalam sumber Cina, dengan konotasi sebagai sebuah tempat, bukan sebagai kesatuan kultural. Ini bisa dilihat dari catatan Chau Ju-kua (1226) dan catatan bangsa Yuan (Mongol).

Sedangkan keberadaannya suku batak sebagai kesatuan kultural atau politik (ada kerajan dan raja) merupakan hasil hitungan mundur dengan patokan Singamangaraja XII.

Bahwa ada hubungan antara penduduk yang berdomisili di Barus (yang sekarang masuk dalam wilayah yang disebut sebagai bagian tanah Batak) dengan bangsa-bangsa lain adalah sangat mungkin. Bisa saja ekspedisi dagang yang pernah tiba di Barus pada 627 AD. Tapi, apakah mereka bertemu dengan orang Batak?

Tentang kedatangan Islam ke Barus pada tahun 627 AD harus kita tempatkan dalam sejarah Dunia. Muhammad lahir pada tahun Gajah (sekitar 570 AD). Hingga tahun 630 AD, Muhammad dan pengikut awalnya masih sibuk melakukan konsolidasi di seputar Medinah dan Mekkah. Jadi, bila ada ekspedisi ke Barus, itu pastilah bukan ekspedisi penyebaran agama yang serius.

Beberapa marga yang mengurut silsilahnya paling jauh hanya bisa mencapai abad 15.

Rita, sejarah Batak memang masih kabur...

Salam

alvatarz said...

KEBENARAN BATU HOBON

Sejarah BATAK Telah dirusak oleh orang-orang batak sendiri

Orang batak terlalu sombong sehingga bisa dibodoh-bodohi setan.

BATU HOBON sudah dirusak Oleh orang BATAK sendiri.
Pada Tahun 1986 diadakan Renovasi BATU HOBON.
RENOVASI bekerja sama dengan Pemda Tapanuli Utara.

RENOVASI BATU HOBON dilakukan sekumpulan manusia sesat pemuja setan untuk mencuri benda-benda pusaka yang ada di Situs Batu Hobon, terutama keris pusaka Nyi RORO KIDUL yang melegenda yang merupakan putri Raja Tea Tea Bulan.

Mereka kesal dan kecewa tidak medapatkan keris itu, lalu menyuruh setiap orang yang datang ke Batu Hobon, baik untuk berobat ataupun Meminta harta dan kekuasaan melemparkan telur dan jeruk Purut untuk menguatkan pagar gaib mereka agar tidak ada satu manusiapun yang bisa membuka BATU HOBON .

Coba saudara bayangkan ”’betapa jorok dan bau Batu Hobon itu akibat Puluhan Ribu Telor Yang dilempar ke atasnya dan jadi Busuk ‘”‘
…Coba Kepala Saudara atau Rumah Saudara yang dibuat Begitu Bayangkan Joroknya @@@@.

Saya Sangat Sedih Ketika Melihatnya , Lebih Sedih Lagi Melihat Poparan dari Batu Hobon Yaitu Marga-marga Pasaribu, Malau, Limbong, dlll membiarkan dan mendukung kejorokan tersebut, padahal marga-marga itu yang mengaku aku selama ini sebagai pemilik batu Hobon.

Ya Tuhan Maafkan mereka atas kesalahan dan Kebodohan Mereka.

Saudara –Saudara Yang merasa PoParan dari Batu Hobon Sadarlah Akan Tipu daya Iblis.

Sembahlah TUHAN ALLAH Saja Pakai logika kamu.
Apakah Opung-opung Kamu sehina Itu ?

Sadarlah…………. Opung-Opung Kamu Yang dari Batu HOBON adalah Orang baik Yang diberkati Tuhan . Jaga , bersihkan dan Rawat Batu Hobon. Karena itu adalah Makam Mereka. Jangan Pernah membawa Jeruk Purut atau Telor, karena itulah Yang paling dibenci Opung-opung yang dari Batu Hobon.

Tanyakan kepada manusia sesat pencuri itu, dimana Batyu Hobon yanmg berwarna Hitam sebesar gendongan tangan orang dewasa???????????????

Yang saudara-saudara lihat saat ini hanyalah Semen jorok belaka dan BUKAN BATU HOBON. BATU HOBON TIDAK DISITU LAGI

Lihatlah Patung-patung setan yang berdiri di Pusuk BUHIT.
Lihatlah patung tertinggi seorang laki-laki beristrikan monyet dan kucing ( itukah leluhur kamu??? apapakh benar kamu mau dibilang keturunan monyet dan kucing????)

Tidak ada opung orang batak berwujud BABI. Itu wujut setan yang menyamar-nyamar.

Sadarlah wahai bangsaku, bangsa Batak Jangan percaya kepada dukun-dukun ataupun manusia yang mengaku aku roh kudus ada padanya karena mereka semua pengikut IBLIS. Mereka sudah bersatu mulai Upacara Penghancuran BATU HOBON 1086 kemudian Upacara pengusiran Nyi Roro Kidul Tahun 1998 di pantai selatan Pulau jawa.

Bagaimana mungkin roh Kudus bersatu dan melakukan upacara, sembahyang bersama dukun-dukun padahal mereka mengkotbahkan dukun-dukun itu adalah berhala dari setannnnn???????????
Tetapi FAKTANYA Telah terjadi.

HMMMM……………………..
Jadi , kalau mereka telah bersatu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
terus yang jadi setannya siapa????

Semenjak Yesus Naik Ke surga,
TIDAK BENAR Roh- roh leluhur bisa jadi Hasandaran atau kesurupan ke tubuh manusia.
Tidak Benar Roh kudus bisa berbicara kepada atau manusia manapun. Roh kudus sudah lama tidak dibumi.

Roh Kudus adalah ALLAH yang Tri Tunggal (BAPA, ANAK dan ROH KUDUS>
Sehina itukah Roh kudus bisa berbicara dan berteriak melalui manusia berdosa??????????

Yang kudus tetaplah kudus tidak bisa bercampur dengan kotoran.
Begitupula roh kudus jika bercampur dengan manusia maka manusia itu pasti mati.

Wahai Saudaraku semua,
Kembalilah ke jalan yang benar.
berdoa saja kepada Tuhan yang Tri Tunggal bukan kepada ucapan manusia yang punya kesaktian atau apapun itu namanya. dan laksanakan saja 10 firman TUHAN.
Hanya tingkah laku kita yang bisa membawa kita kesorga.

Salam kasih alvatarz111@gmail.com